Advertisement

Sejarah dan Asal-Usul Keris Kyai Sengkelat

gambar keris kyai sengkelat asli
Keris Sengkelat
Hartalangit.com – Keris Sengkelat adalah salah satu dhapur Keris luk 13 yang legendaris dan paling populer dikalangan penggemar Tosan Aji sehingga banyak yang ingin memilikinya untuk dijadikan koleksi atau ageman.

Secara umum Keris Sengkelat memiliki ukuran panjang bilah sedang, ada yang memakai odo-odo sehingga permukaan bilahnya nggigir sapi dan ada juga yang nglimpo.

Ricikan yang terdapat pada Keris dhapur Sengkelat, antara lain: kembang kacang (ada yang dilengkapi jenggot dan ada yang tidak), jalen, lambe gajah satu, sogokan rangkap, tikel alis, sraweyan dan greneng.

Sekilas Keris dhapur Sangkelat sangat mirip dengan Keris dhapur Parungsari, perbedaannya hanya terletak pada lambe gajahnya saja. Pada Keris Sangkelat hanya terdapat satu lambe gajah, sedangkan pada Keris Parungsari terdapat dua lambe gajah dan rata-rata juga dilengkapi jenggot.


Keris Sangkelat termasuk salah satu dhapur Keris yanbg jumlahnya cukup banyak dan mudah dijumpai karena Keris ini banyak diduplikasi.

Hal itu disebabkan karena Keris Sengkelat terkenal memiliki tuah ampuh sehingga membuat banyak orang ingin memilikinya untuk dijadikan piandel. Oleh karena itulah Keris Sengkelat banyak dibuat tiruannya sejak jaman Kerajaan Majapahit sampai sekarang.

Hingga saat ini Keris Sengkelat masih tetap lestari dan menjadi pusaka piandel para pejabat dan politikus karena dipercaya memiliki tuah untuk kewibawaan dan kekuasaan.

Bahkan Keraton-Keraton di Jawa juga memiliki Keris dhapur Sengkelat yang menjadi pusaka Keraton, misalnya saja Keris pusaka Kanjeng Kyai Ageng Sengkelat milik Keraton Kasunanan Surakarta dan ada beberapa pusaka milik Keraton Kasultanan Yogyakarta yang juga berdhapur Sangkelat, di antaranya Kanjeng Kyai Laken Manik, Kanjeng Kyai Nogo Puspito dan Kanjeng Kyai Tejokusumo.

Keris Sengkelat pertama kali diciptakan pada jaman Kerajaan Majapahit, yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertabumi (Brawijaya-V) oleh seorang Empu Kerajaan yang bernama Pangeran Sedayu / Empu Supo Mandrangi yang merupakan salah satu murid dari Sunan Ampel.

Konon bahan utama untuk membuat Keris Sengkelat adalah cis, yaitu sebuah besi runcing yang biasa digunakan untuk menggiring onta. Besi cis tersebut konon didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat.

Ketika Empu Supo Mndrangi bertanya besi itu berasal dari mana, Sunan Ampel mengatakan bahwa besi itu milik Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kemudian besi tersebut diberikan kepada Empu Supo untuk dibuat menjadi Pedang Arab.

Tapi Empu Supo merasa sayang jika besi sebagus itu hanya dijadikan Pedang yang tidak memiliki nilai artistik. Akhirnya besi cis tersebut dibuat menjadi sebilah Keris pusaka luk 13 yang sangat indah.


Kemudian Sunan Ampel memberikan nama Sengkelat pada Keris luk 13 tersebut dan menyarankan agar diserahkan kepada Prabu Brawijaya-V karena ada pesan tersirat didalamnya.

Akhirnya Keris Sengkelat luk 13 tersebut menjadi salah satu pusaka Kerajaan Majapahit dan diberi gelar Kanjeng Kyai Ageng Puworo yang memiliki tempat khusus didalam gedong pusoko Keraton Majapahit.

Sengkelat adalah singkatan dari bahasa Jawa "sengkel atine" atau "sengkeling ati" yang artinya jengkel hatinya (marah / kecewa) untuk mewakili kemarahan / kekecewaan rakyat kepada penguasa.

Keris Sengkelat dibuat untuk mewakili kondisi rakyat Majapahit pada waktu itu yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Rajanya karena kebijakan-kebijakan yang dibuat dianggap lebih mengutamakan kepentingan kaum pemilik modal atau para pengusaha yang dilambangkan dengan Keris Sabuk Inten.

Cerita tentang pertarungan Keris Sengkelat melawan Keris Sabuk Inten dan Keris Nogo Sosro sebetulnya adalah sebuah gambaran tentang kondisi masyarakat Majapahit pada waktu itu, yaitu kekuatan rakyat melawan kaum pemilik modal (pengusaha) dan kaum penguasa (pemerintah).

Kondisi tersebut sebetulnya masih terjadi sampai saat ini. Keris Nogo Sosro yang melambangkan Penguasa (pemerintah) dan Keris Sabuk Inten yang melambangkan kaum pemilik modal (pengusaha) selalu memiliki hubungan yang sangat harmonis dan hal itu membuat Keris Sengkelat yang melambangkan masyarakat bawah (rakyat kecil) menjadi meradang dan melakukan perlawanan.


Keris Sengkelat di anggap memiliki tuah yang sangat ampuh, bahkan dikatakan lebih ampuh dari Keris Nogo Sosro dan Keris Sabuk Inten. Hal itu tentunya merupakan simbol dari kekuatan rakyat yang apabila sudah marah maka tidak akan bisa dibendung.

Itulah sebabnya kenapa Keris Kanjeng Kyai Sengkelat yang pertama kali dibabar oleh Empu Supo Mndrangi diberikan kepada Prabu Brawijaya dan selanjutnya di anjurkan untuk dimiliki oleh para pemimpin sebagai piandel untuk meningkatkan kewibawaan dan kharisma kepemimpinan.

Sebetulnya hal itu merupakan pesan tersirat untuk seorang Raja atau para pemimpin agar mereka lebih memperhatikan kondisi rakyatnya dan untuk mengingatkan, meskipun terlihat lugu dan sederhana tapi jika sampai marah kekuatan rakyat tidak akan bisa dibendung.

Seorang Raja / pemimpin akan memiliki kharisma dan kewibawaan yang besar jika dia dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dan memperhatikan kepentingan rakyatnya secara menyeluruh, tidak hanya mengutamakan kepentingan golongan tertentu saja.

Itulah sebabnya kenapa Keris Sengkelat identik sebagai pusaka ageman seorang pemimpin, karena wibawa seorang pemimpin akan terpancar dari cinta kasih rakyatnya atau orang-orang yang dipimpinnya.


Itulah keistimewaan Keris yang tidak dimiliki senjata-senjata tradisional lainnya. Keris bukan hanya berfungsi sebagai senjata untuk berperang saja tapi juga merupakan alat politik dan dakwah yang ampuh.

Keris Sengkelat sering menjadi pusaka andalan para Raja karena memiliki makna filosofi yang mendalam. Luk 13 memiliki makna dalam khasanah tradisi Jawa sebagai las-lasaning urip (akhir kehidupan), yaitu bersatunya kembali Manusia dengan Sang Pencipta.

Makna lainnya bahwa luk 13 adalah tri welas, yaitu welas ing sesami, welas ing sato iwen, lan welas ing tetuwuhan. Semua itu di arahkan kepada keselarasan antara Manusia, alam dan lingkungannya serta TUHAN sebagai inti dari kehidupan.

Angka 13 dalam tradisi Jawa juga dianggap sebagai angka keramat. Berbeda dengan anggapan-anggapan dari budaya Negara lain yang menganggap bahwa angka 13 adalah angka sial.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, angka 13 dipercaya sebagai penolak bala. Angka 13 merupakan angka 1 dan angka 3 yang merupakan angka ganjil yang syarat makna.

Angka 1 merupakan angka pertama yang memiliki makna permulaan, tunggal dan esa yang mencerimkan keTuhanan. Sedangkan angka 3 merupakan angka ganjil yang mencerminkan keseimbangan.

Angka 3 memiliki makna bahwa Manusia pada dasarnya memiliki sifat tiga perkara hidup:

- Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah bisa kembali, yaitu waktu, ucapan dan kesempatan. Oleh karena itu hendaknya ketiga hal tersebut senantiasa dijaga dan dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak ada sesal dikemudian hari.

- Ada 3 hal yang tidak pernah kita ketahui, yaitu rejeki, umur dan jodoh.

- Ada 3 hal dalam hidup yang sudah pasti akan terjadi, yaitu tua, lemah dan mati. Maka persiapkanlah dengan sebaik-baiknya karena jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh.


Dari sisi isoteri, Keris Sengkelat memang memiliki daya magis yang sangat kuat karena pada awalnya Keris ini diciptakan untuk menandingi kekuatan Keris Nogo Sosro (dengan kekuasaan dan wewenangnya) dan Keris Sabuk Inten (dengan pengaruh dan kekuatan finansialnya) sehingga secara wujud fisik, Keris Sengkelat memang memiliki aura perbawa yang sangat besar.

Kesan pertama ketika menghunus Keris Sengkelat dari warangkanya adalah pancaran perbawa yang begitu kuat dari Keris ini. Maka tidak heran jika Keris ini menjadi sangat populer dikalangan para penggemar Tosan Aji dan banyak dicari oleh para pemimpin dan para pejabat untuk dijadikan piandel.

Orang yang memiliki Keris Sengkelat akan terlihat sangat berwibawa di mata orang lain sehingga akan disegani dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya.

Sebagai seorang atasan, maka perintah dan keputusannya akan dipatuhi karena perbawanya akan membuat orang lain tunduk dan "pekewuh" dengan pemilik Keris Sengkelat.


Demikian sedikit informasi tentang sejarah dan asal-usul Keris Kanjeng Kyai Sengkelat yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Keris pusaka dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.

Tonton juga videonya:

Video YouTube - Harta Langit Channel

Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Sejarah dan Asal-Usul Keris Kyai Sengkelat"

UNTUK PEMESANAN BENDA PUSAKA: