Advertisement

Mitos Khasiat Ghaib Kayu Kaboa Sancang

gambar tongkat kayu kaboa sancang
Ilustrasi Tongkat Kayu Kaboa

Hartalangit.com – Kayu Kaboa dikenal sebagai salah satu jenis kayu langka yang dipercaya memiliki khasiat dan manfaat tertentu sehingga banyak yang menjadikannya sebagai jimat. Pohon Kaboa hanya tumbuh dihutan Sancang, itupun terbatas disekitar muara Sungai Cipareang.

Konon kayu Kaboa memiliki kekuatan ghaib khodam Harimau yang siap membantu pemiliknya pada saat diperlukan. Orang yang memiliki kayu Kaboa akan memiliki perbawa yang besar seperti Harimau sehingga akan disegani dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya, baik kawan maupun lawan.

Harimau atau Maung memiliki posisi yang cukup mendalam bagi masyarakat Sunda. Simbol Maung yang melekat dalam alam pikiran masyarakat Sunda pada umumnya dikaitkan dengan legenda “nga-hyang” atau menghilangnya Prabu Siliwangi dihutan Sancang ketika dikejar bala tentara Islam dari Kerajaan Banten dan Cirebon.


Peristiwa tersebut mengisyaratkan mulai masuknya pengaruh Islam di tatar Sunda. Dalam legenda tersebut juga disebutkan bahwa sebelum Prabu Siliwangi benar-benar menghilang konon beliau sempat meninggalkan pesan atau amanat kepada para pengikutnya.

Amanat yang dikenal dengan “Uga Wangsit Siliwangi” tersebut memuat pesan Prabu Siliwangi tentang masa depan wacana Pajajaran dimasa yang akan datang.

Uga Wangsit Siliwangi:

“Ti mimiti poe ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal rea nu malungkir. Tapi engke jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu make amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu aredan heula”.

Artinya:

Dari mulai hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri. Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak. Tapi suatu saat akan ada yang akan mencoba, supaya yang hilang bisa ditemukan kembali. Bisa saja, tapi menelusurinya harus memakai dasar. Tapi sayangnya yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. Dan bahkan berlebihan kalau bicara.

Setelah menyampaikan pesan, Prabu Siliwangi kemudian “nga-hyang”. Salah satu bunyi wangsit yang populer dikalangan masyarakat Sunda adalah: “Lamun aing geus euweuh marengan sira, tuh deuleu tingkah polah Maung” yang artinya: “Jika aku sudah tidak menemanimu, lihat saja tingkah laku Harimau”.


Hal itulah yang mendasari keyakinan sebagian masyarakat Sunda bahwa Prabu Siliwangi telah berubah wujud atau menjelma menjadi Maung (Harimau).

Tapi ada juga yang berpendapat bahwa Harimau yang dimaksud sebetulnya tidak bermakna harfiah, melainkan lebih merujuk pada karakter Harimau yang di identifikasi sebagai hewan pemberani dan menyayangi keluarga.

Poin kedua dari karakter Harimau (menyayangi keluarga) itulah yang dikaitkan dengan pilihan Prabu Siliwangi yang memutuskan untuk mundur dan tidak meladeni pasukan Islam untuk menghindari pertumpahan darah karena pasukan Islam yang mengejarnya dipimpin oleh Kian Santang, salah satu keturunan Prabu Siliwangi.

gambar pohon kaboa sancang
Ilustrasi Pohon Kaboa

Hutan Sancang juga dikenal dengan keberadaan kayu bertuah yang disebut “Kaboa” yang diyakini sebagai tempat keberadaan Prabu Siliwangi. Konon dimana ada Pohon Kaboa, disanalah Prabu Siliwangi pernah ada.

Pohon Kaboa hanya tumbuh di Pantai Sancang melengkapi berbagai petilasan (Tempat Singgah) Prabu Siliwangi seperti Batu Cikajayaan, Karang Gajah dan lokasi Pohon Kaboa. Tempat-tempat tersebut dianggap suci dan disakralkan oleh masyarakat setempat sehingga tidak ada yang berani merusaknya.

Asal muasal Pohon Kaboa diyakini oleh masyarakat Sancang sebagai jelmaan Prabu Siliwangi dan pasukannya yang “nga-hyang” atau moksa.


Menurut cerita, pasukan Prabu Siliwangi dikejar oleh pasukan Kian Santang sampai ke hutan dan laut Sancang setelah dikejar dari Cirebon, Godog Garut, Gunung Gelap Pameungpeuk, Cilauteureun dan Santolo.

Konon Prabu Siliwangi menyelam ke dasar laut sampai muncul di laut Sancang di ikuti Kian Santang. Akan tetapi Kian Santang tidak menjumpai Prabu Siliwangi karena yang dijumpai hanya para prajuritnya saja.

Kemudian dia bertanya dimana Prabu Siliwangi, tapi semua prajurit Prabu Siliwangi menggelengkan kepalanya. Saat itulah Kian Santang melihat sebuah tongkat kayu yang tertancap dipinggir pantai.

Kian Santang berujar jangan-jangan tongkat itu adalah Prabu Siliwangi, “Boa-boa ieu Siliwangi” (Mungkin ini Siliwangi) gumamnya.

Atas prasangka itulah kemudian Kian Santang mengeluarkan perintah kepada para prajurit Prabu Siliwangi yang mau mengikutinya akan tetap menjadi Manusia, sedangkan yang memilih untuk mengikuti Prabu Siliwangi akan menjadi pohon.

Ternyata para prajurit tersebut lebih memilih untuk tetap setia pada Prabu Siliwangi, maka berubahlah mereka menjadi pohon yang sekarang disebut Kaboa.


Kisah legenda tentang Prabu Siliwangi yang menghilang karena terdesak oleh masuknya Islam menginformasikan bahwa beliau adalah Raja terakhir Pajajaran.

Dan memang tidak sedikit yang menganggap bahwa Prabu Siliwangi merupakan Raja terakhir Pajajaran sehingga “nga-hyang” atau moksa-nya Prabu Siliwangi sebagai akhir dari Kerajaan Pajajaran.

Dari kisah legenda itulah kemudian muncul kepercayaan tentang tuah atau khasiat ghaib kayu Kaboa yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu, di antaranya untuk kewibawaan, keselamatan dan tolak bala dari serangan ilmu hitam maupun gangguan mahluk halus.

Setelah ngahiang konon Prabu Siliwangi kadang-kadang menampakkan diri dalam wujud Harimau Putih dan menghuni Guha Garogol ditengah hutan Sancang.

gambar maung siliwangi
Ilustrasi

Para nelayan konon sering melihat penampakan Harimau Putih pada senja hari dipuncak Karang Gajah sebelah timur muara sungai Cipangisikan. Sedangkan para prajurit Prabu Siliwangi konon berubah menjadi Harimau Belang memanjang.

Harimau Belang inilah yang disebut “Maung Sancang” yang konon bersemayam di kayu Kaboa dan menjadi khodam benda-benda yang terbuat dari kayu Kaboa.


Demikian sedkit informasi tentang mitos, khasiat, manfaat dan kegunaan kayu Kaboa yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar kayu bertuah dan benda-benda pusaka dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Mitos Khasiat Ghaib Kayu Kaboa Sancang"

UNTUK PEMESANAN BENDA PUSAKA: