Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Asal-usul Keris Siginjai yang menjadi lambang kebesaran Kesultanan Jambi

gambar keris siginjai
Ilustrasi Keris Siginjai
Hartalangit.com – Keris Siginjai merupakan simbol kebesaran Kerjaan Jambi yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jambi. Kisahnya yang sangat melegenda hingga saat ini berawal dari ketidak puasan Orang Kayo Hitam dengan keadaan yang terjadi dimana Kesultanan Jambi yang saat itu dipimpin Orang Kayo Pingai justru tunduk dan menjadi bawahan dari Kerajaan Mataram di Jawa dan selalu mengirimkan upeti/pajak setiap tahunnya.

Baca juga: Sejarah Keris Taming Sari yang legendaris

Berbeda dengan Orang Kayo Pingai yang menerima keadaan Negerinya kehilangan marwah dan menjadi bawahan Kerajaan Mataram, Orang Kayo Hitam yang merupakan adik dari Orang Kayo Pingai merasa tidak terima jika Negerinya menjadi jajahan.

Dari susunan silsilah anak Putri Selaras Pinang Masak dengan Datuk Paduka Berhalao, Orang Kayo Hitam adalah putra bungsu. Dialah yang banyak menorehkan tinta emas pada kurun pertama sejarah Kerajaan Jambi.

Sejak masa kecilnya, Orang Kayo Hitam sudah menampakkan kecerdasan, tangkas dan bersifat lasak (bahasa orang Jambi) yang maksudnya sangat aktif tidak mau tinggal diam. Dari remaja dia sudah berlayar ke mana-mana menjelajah daerah dan pulau-pulau lain karena ingin tahu keadaan dari masing-masing tempat yang dikunjunginya.

Setelah dewasa, dia tidak terima melihat penderitaan rakyatnya yang harus mengumpulkan upeti/pajak untuk dipersembahkan kepada Kerajaan Mataram. Berulang kali Orang Kayo Hitam mendesak Orang Kayo Pingai untuk memberontak, tapi kakaknya yang saat itu merupakan Raja Jambi tidak bergeming dan lebih memilih untuk tetap tunduk dibawah kekuasaan Mataram.

Baca juga: Legenda kesaktian pusaka Bende Mataram dan runtuhnya Kerajaan Pajang

Kemarahan Orang Kayo Hitam sudah tidak terbendung lagi dan pada waktu pengiriman upeti tiba, rombongan pengirim upeti dari Kerajaan Jambi dihadang oleh Orang Kayo Hitam. Dia mengancam akan membunuh siapa saja yang berani mengirim upeti ke Jawa. Untuk menghindari pertikaian akhirnya pengiriman upeti ke Kerajaan Mataram dibatalkan.

Kejadian itu membuat Raja Mataram marah dan berniat mengirimkan pasukan untuk menghukum Kerajaan Jambi. Armada perang Mataram-pun disiapkan, bahkan untuk menghadapi Orang Kayo Hitam yang terkenal sakti, Raja Mataram telah memesan sebilah Keris sakti kepada seorang Empu ternama di Jawa yang tuah kesaktiannya dikhususkan untuk mengalahkan Orang Kayo Hitam. Konon, Keris pusaka tersebut dibuat dari 9 jenis besi berbeda yang berasal dari 9 Negeri dan ditempa selama 40 jumat serta disepuh dengan air 9 muara.

Mengetahui kabar tentang Kerajaan Mataram yang sedang mempersiapkan pasukan untuk menyerbu Jambi, Orang Kayo Hitam tidak tinggal diam dan kemudian menyusup ke Jawa untuk memata-matai kekuatan musuh. Dikisahkan Orang Kayo Hitam pada akhirnya dapat merampas Keris sakti pesanan Raja Mataram dari tangan Empu pembuatnya.

Setelah berhasil mendapatkan Keris pusaka tersebut, Orang Kayo Hitam kemudian kembali ke Jambi dan menjadikan Keris itu sebagai pusaka andalannya yang selalu diselipkan digelungan rambutnya yang panjang. Keris pusaka itu dijadikan semacam tusuk konde, atau orang Jambi menyebutnya “Ginjai”, maka kemudian Keris itu dinamakan Keris Siginjai.

Dengan berbekal Keris Siginjai sebagai pusaka andalannya, Orang Kayo Hitam berhasil mematahkan serangan pasukan Mataram. Dikisahkan setelah Raja Mataram mendengar kabar bahwa Keris pusaka pesaannya dirampas oleh Orang Kayo Hitam, maka Raja Mataram menyadari bahwa dengan memiliki Keris tersebut, Orang Kayo Hitam akan sulit untuk dikalahkan. Kemudian Raja Mataram menawarkan perdamaian dengan menikahkan salah satu putrinya dengan Orang Kayo Hitam.

Setelah peristiwa itu, Jambi terbebas dari penjajahan dan sejak saat itu marwah atau martabat orang Jambi kembali bersinar karena Jambi bukan lagi sebagai Negeri jajahan.

Melalui permusyawarahan keluarga dan masyarakat Jambi akhirnya dihasilkan beberapa kesepakatan antara lain:

- Keris Siginjai dijadikan sebagai lambang kebesaran Kerajaan Jambi yang dijunjung tinggi.

- Raja atau Sultan Jambi harus di ambil dari keturunan Orang Kayo Hitam.

- Ketua Dewan Kerajaan Jambi adalah Orang Kayo Pingai secara turun-temurun.

- Panglima perang Kerajaan Jambi adalah Orang Kayo Pedataran secara turun-temurun.

- Orang Kayo Gemuk dan keturunannya ditunjuk untuk menguasai kaum wanita dari beberapa daerah tertentu untuk dapur Kerajaan.

Baca juga: Sejarah Keris Empu Gandring dan berdirinya Kerajaan Singasari

Keris Siginjai menjadi pusaka yang dimiliki secara turun-temurun oleh Kesultanan Jambi. Selama 400 tahun Keris Siginjai tidak hanya sekedar menjadi lambang mahkota Kesultanan Jambi, tetapi juga sebagai lambang pemersatu rakyat Jambi. Sultan terakhir yang memegang benda pusaka Kerajaan Jambi itu adalah Sultan Achmad Zainuddin pada awal abad ke-20.

Setelah wafatnya Orang Kayo Hitam, Jambi kembali di usik dan kali ini yang mengusik adalah Belanda yang mecoba menjajah Jambi dengan segenap kekuatannya, tapi rupanya Raja Jambi pada masa itu masih memegang teguh simbol kejayaan Kerajaan Jambi yang pernah dikibarkan oleh Orang Kayo Hitam dengan Keris Siginjai sebagai pusaka perlawanan untuk membebaskan Jambi dari penjajahan. 

Menyadari bahwa peran Keris Siginjai sangat besar dalam membangkitkan semangat perjuangan rakyat Jambi, Belanda kemudian merampas Keris Siginjai dan mengirimnya ke Batavia. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menyimpan Keris Siginjai di Museum Nasional (Gedung Gajah) di Batavia (Jakarta).

Bahkan bukan hanya itu saja, Belanda juga pernah melakukan percobaan pembongkaran makam Orang Kayo Hitam sebab menurut pihak Belanda, Keris Siginjai dan Orang Kayo Hitam merupakan simbol perlawanan rakyat Jambi yang harus dijauhkan untuk memadamkan semangat juang rakyat Jambi.

Baca juga: Kisah pemberontakan Ki Ageng Mangir dengan Tombak Pusaka Kyai Baru Klinting

Demikian sedikit informasi tentang sejarah dan asal-usul Keris Siginjai lambang kebesaran Kesultanan Jambi yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar sejarah dan benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Post a Comment for "Asal-usul Keris Siginjai yang menjadi lambang kebesaran Kesultanan Jambi"

UNTUK PEMESANAN BENDA PUSAKA: