Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Keris Tilam Upih Pamor Wengkon Isen

gambar keris tilam upih sepuh
Keris Tilam Upih
Dhapur: Tilam Upih
Tangguh: Cirebon sepuh
Pamor: Wengkon Isen
Panjang Bilah: 34 Cm
Keterangan: Termahar

Hartalangit.com – Keris Tilam Upih adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah normal. Bentuknya sangat sederhana dengan gandhik polos dan hanya terdapat pejetan serta tikel alis saja, sedangkan ricikan lainnya tidak ada.

Keris dhapur Tilam Upih termasuk Keris yang sangat populer dan paling banyak dijumpai karena jumlahnya cukup banyak. Hal itu dikarenakan pada jaman dahulu hampir setiap keluarga di Jawa rata-rata memiliki Keris berdhapur Tilam Upih yang disimpan sebagai pusaka keluarga dan akan diwariskan secara turun-temurun.

Keris Tilam Upih juga boleh dimiliki oleh siapapun mulai dari kalangan rakyat biasa sampai kalangan bangsawan boleh memilikinya sehingga Keris ini lebih banyak dibuat dibanding Keris-Keris dhapur lainnya.

Keris dhapur Tilam Upih adalah Keris yang di anjurkan untuk dimiliki pertama kali sebagai pegangan sebelum memiliki Keris-Keris dhapur lainnya. Hal itu sebetulnya berkaitan dengan filosofi Keris Tilam Upih yang melambangkan ketentraman rumah tangga.

Pesan yang hendak disampaikan melalui Keris ini yaitu sebelum sukses diluar, seorang laki-laki (kepala rumah tangga) harus sukses dulu dalam membangun keluarganya, karena keluarga merupakan pondasi untuk membangun hal-hal yang lebih tinggi dan lebih besar seperti bisnis, karier, kekuasaan dan kejayaan.

Keris Tilam Upih di anggap sebagai ibu dari semua Keris, bahkan konon Kanjeng Sunan Kalijogo juga pernah menyarankan kepada para pengikut Beliau bahwa Keris pertama yang di anjurkan untuk dimiliki adalah Keris berdhapur Tilam Upih.


Filosofi Keris Tilam Upih:

Dalam terminologi Jawa, Tilam Upih memiliki makna tikar yang terbuat dari anyaman daun yang pada jaman dahulu sering digunakan sebagai alas tidur yang nyaman, sehingga kemudian di ibaratkan untuk menggambarkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Seperti kata pepatah “rumahku adalah surgaku”.

Oleh karena itulah, banyak sekali pusaka keluarga berdhapur Tilam Upih yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini menunjukkan adanya harapan dari para orang tua agar anak cucunya nanti dapat memiliki kehidupan yang tentram, damai dan sejahtera.

Para orang tua jaman dahulu akan memberikan pusaka keluarga berupa Keris berdhapur Tilam Upih secara turun-temurun kepada anak-anaknya yang telah menikah sebagai simbolisasi harapan dan sebagai perwujudan do'a kepada SANG PENCIPTA agar kehidupan rumah tangga anak-anaknya bisa bahagia, tentram dan berkecukupan.

Tuah Keris Tilam Upih:

Jika berbicara soal tuah, Keris Jawa memang identik dengan tuah atau khasiat yang merupakan manifestasi dari doa-doa yang dipanjatkan oleh sang Empu pembuatnya kepada Sang Pencipta melaluli media sebilah Keris sebagai simbol harapan agar pemilik Keris tersebut dan keturunannya bisa memiliki kehidupan yang tenteram, damai, bahagia dan sejahtera.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tuah utama dari Keris Tilam Upih adalah untuk ketenteraman dan kebahagiaan rumah tangga (keluarga) serta untuk kemakmuran.


Tuah Pamor Wengkon Isen:

gambar keris tilam upih pamor wengkon isen
Keris Tilam Upih

Pamor Wengkon Isen (Wengkon isi) bentuknya berupa garis seperti bingkai yang terdapat disepanjang tepi/pinggir bilah Keris dan didalamnya terdapat Pamor lain. Pada Keris Tlam Upih ini terdapat pamor Wahyu Tumurun didalam pamor Wengkon.

Pamor Wengkon dipercaya memiliki tuah untuk membantu pemiliknya menjadi lebih hemat, tahan terhadap segala bentuk godaan, untuk perlindungan dari serangan ghaib, untuk tolak-bala dan pagaran diri.

Bentuk bingkai disepanjang tepi bilah Keris tersebut melambangkan sebuah perlindungan, memagari, membentengi atau menangkis segala bentuk serangan dari luar yang dapat membahayakan pemilik Keris atau dari hal-hal negatif lainnya. Pamor ini tergolong tidak pemilih, artinya siapa saja bisa cocok memiliki Keris dengan pamor Wengkon.

Sedangkan pamor Wahyu Tumurun secara umum bentuknya agak mirip dengan pamor Ngulit Semongko tapi bulatan-bulatannya cenderung tidak terputus dari ujung bilah sampai ke bagian sor-soran dan terlihat rapi atau hanya terkonsentrasi ditengah bilah Keris.

Orang-orang jaman dulu percaya adanya wahyu atau pulung, bahwa untuk bisa mendapatkan kedudukan atau jabatan yang tinggi maka seseorang harus mendapatkan pulung atau wahyu.


Sebagai contoh untuk menjadi pemimpin di masyarakat dari mulai tingkat lurah, bupati sampai kepala Negara seseorang harus memiliki wahyu atau pulung agar bisa menduduki jabatan tersebut, karena meskipun orang tersebut memiliki kepintaran, memiliki banyak harta dan memiliki banyak pendukung tapi tanpa adanya pulung atau wahyu yang turun kepadanya maka dia tidak akan terpilih.

Keris dengan pamor Wahyu Tumurun banyak dicari oleh para penggemar Tosan Aji karena dipercaya memiliki tuah yang baik untuk membantu pemiliknya dalam meraih harapan dan cita-citanya.

"Wahyu" artinya anugerah/keberuntungan/ilham/wangsit, dan "Tumurun" artinya turun. Jadi, Wahyu Tumurun dapat di artikan turunya wahyu, anugerah, keberuntungan, ilham, atau wangsit dari Yang Maha Kuasa.

Pamor Wahyu Tumurun memiliki makna sebuah pengharapan yang tinggi agar pemilik Keris selalu diberikan petunjuk atau wahyu yang berkaitan dengan pangkat, jabatan, dan kemapanan, karena untuk mencapai kedudukan tinggi perlu adanya wahyu atau campur tangan TUHAN.

Manusia boleh memiliki kepandaian, keterampilan dan kecerdasan dalam berbagai hal, atau bahkan memiliki banyak pengikut sekalipun, tapi tanpa adanya wahyu atau kehendak TUHAN, maka semua itu tidak akan ada gunanya.

Itulah filosofi dari pamor Keris Wahyu Tumurun yang merupakan pesan agar Manusia selalu ingat kepada TUHAN dan selalu mengikut sertakan TUHAN dalam setiap langkahnya karena kehendak TUHAN-lah yang akan menentukan segalanya. Wahyu Tumurun juga bisa berarti turunnya anugrah dan pertolongan dari TUHAN.

Pamor Wahyu Tumurun merupakan ajaran tentang hubungan Manusia dengan TUHAN dalam segala hal, bahwa semua hal termasuk pangkat dan kedudukan adalah mutlak kehendak TUHAN sebagai titipan atau amanat yang harus dijaga sebaik mungkin. Maka sudah selayaknya jika pangkat dan kedudukan tidak menjadikan Manusia menjadi lupa diri dan takabur.

Tuah Keris dengan pamor Wahyu Tumurun dipercaya dapat membantu pemiliknya untuk dapat mencapai pangkat atau jabatan tinggi, rejeki yang melimpah dan selalu mendapat kemudahan dalam hidupnya.

Pamor Wahyu Tumurun juga mengandung pengharapan akan kehidupan yang serba berkecukupan dan penuh berkah lahir batin yang terus mengalir sampai kepada keturunan-keturunan selanjutnya.

Jadi, tuah dari pamor Wengkon Isen adalah perpaduan dari tuah pamor Wengkon dan pamor yang ada didalamnya. Pada Keris Tilam Upih ini terdapat pamor Wengkon Isen-Wahyu Tumurun, jadi selain memiliki tuah untuk ketentraman dan kebahagiaan rumah tangga yang merupakan tuah utama dari Keris Tilam Upih, Keris ini juga memiliki tuah pendamping dari pamornya, yaitu pamor Wengkon untuk perlindungan dan pamor Wahyu Tumurun untuk memudahkan meraih cita-cita.


Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah Keris Tilam Upih Pamor Wengkon Isen yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Post a Comment for "Keris Tilam Upih Pamor Wengkon Isen"

UNTUK PEMESANAN BENDA PUSAKA: