Filosofi dan Tuah Keris Pamor Toyo Mambeg
Hartalangit.com – Pamor pada Keris atau Tosan Aji lainnya banyak yang namanya mengambil dari alam sesuai dengan bentuk motifnya. Salah satunya adalah pamor Toyo Mambeg (Toya Mambeg).
Bentuk gambaran pamor Toyo Mambeg berupa garis-garis bersusun dan bergelombang mirip bentuk ombak. Pamor ini tergolong pamor miring dan tidak pemilih, artinya bisa cocok dimiliki oleh siapa saja.
Keris merupakan karya seni yang artistik dan simbolik karena setiap bagian-bagian Keris termasuk pamornya memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual.
Tapi bagaimanapun juga Keris tidak bisa dilepaskan dari unsur mistiknya karena pada kenyataannya hal itulah yang membuat Keris lebih menarik bagi sebagian orang.
Pamor tidak hanya berfungsi untuk memperindah bilah Keris saja, tapi oleh sebagian orang pamor juga di anggap sebagai gambaran tuah dari sebilah Keris.
Toyo Mambeg artinya air menggenang atau terhenti (tidak mengalir) sebagai simbol harapan agar pemilik Keris berpamor Toyo Mambeg mudah dalam mencari rejeki dan bisa menyimpan rejeki yang telah didapat agar tidak mudah mengalir keluar atau agar terkumpul.
Keris pamor Toyo Mambeg dipercaya memiliki tuah untuk membantu memudahkan pemiliknya dalam mencari rejeki dan mengumpulkan kekayaan.
Mambeg juga bisa berarti tenang atau diam sebagai piwulang atau ajaran tersirat agar dalam melakukan suatu tindakan atau pekerjaan hendaknya harus dengan pikiran yang tenang dan tidak grusa-grusu.
Orang yang tenang biasanya lebih berilmu dan memiliki pemahaman yang cukup terhadap suatu hal. Bebeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu biasanya selalu bertindak grusa-grusu.
Selain dipercaya memiliki kekuatan ghaib, Keris juga memiliki nilai falsafah yang tinggi. Keris merupakan ajaran tersirat yang disimbolkan melalui nama dhapur, ricikan, pamor, dan bahkan warangkanya.
Tapi sayangnya, Keris yang merupakan benda warisan leluhur Nusantara kini terancam perkembangannya karena generasi muda bangsa ini cenderung kurang tertarik dengan Keris sehingga sangat jarang yang memahami tentang nilai-nilai luhur yang terkandung pada sebilah Keris.
Bahkan sekarang ini Keris seringkali di anggap sebagai benda klenik yang berkonotasi negatif, sehingga orang-orang yang tidak memahami Keris cenderung anti terhadap Keris.
Meskipun memang tidak di pungkiri bahwa Keris identik dengan hal-hal ghaib, tapi jika dipahami lebih dalam sebetulnya ada makna lain dibalik itu yang justru bertolak belakang dengan stigma negatif tentang Keris.
Baca juga: Keris dan Syirik
Dalam berbagai literatur yang ada, tidak banyak informasi tentang daya magis Keris. Dalam karya-karya literatur yang ada biasanya hanya berkutat pada sejarah dan cerita-cerita mistis tentang Keris saja tanpa mengungkap lebih dalam hal-hal yang justru bersifat esensial mengenai daya magis Keris pusaka.
Misalnya, bagaimana sebilah Keris pusaka dapat mempengaruhi sikap dan tindakan pengagemnya atau pengaruh apa saja yang dapat ditimbulkan oleh daya magis Keris pusaka kepada pemiliknya dan orang lain.
Penjabaran secara mendalam tentang tuah Keris dan kenapa Keris di anggap bertuah juga tidak pernah dijelaskan secara gamblang.
Mungkin karena Keris memang harus di sinengkerkan, sebab jika dijelaskan secara gamblang kemungkinan orang tidak akan tertarik lagi dengan Keris.
Keris merupakan benda pusaka yang keampuhannya bukan hanya karena dibuat dari unsur besi, baja dan bahan pamor, tapi karena dalam proses pembuatannya juga disertai dengan laku tirakat dan doa kepada SANG PENCIPTA dengan suatu upaya spiritual yang dilakukan oleh Empu pembuatnya.
Tuah pada sebilah Keris merupakan manifestasi doa yang dipanjatkan oleh sang Empu kepada TUHAN. Doa dan harapan tersebut disimbolkan melalui nama dan bentuk dhapur, ricikan dan pamor Keris.
Keris pusaka dipercaya memiliki tuah yang dapat mempengaruhi pemiliknya maupun orang-orang disekitarnya. Itulah sebabnya Keris lebih difungsikan sebagai piandel daripada senjata fisik.
Daya magis Keris tercipta dari energi alami yang terkandung pada material bahannya yang diramu secara khusus oleh Empu pembuatnya dengan serangkaian tahapan dalam proses pembuatannya yang rumit serta di iringi laku tirakat serta mantra-mantra yang merupakan kata kunci untuk menarik dan menginduksikan energi alam semesta ke dalam setiap lipatan-lipatan bilah Keris.
Karena di anggap sebagai benda bertuah, sehingga kemudian Keris diperlakukan dengan hormat dan terkadang diberikan sesaji pada waktu-waktu tertentu.
Tapi sebetulnya, ritual-ritual yang dilakukan pada Keris pusaka seperti penjamasan dan pemberian sesaji juga memiliki makna spiritual yang dalam, bukan bertujuan untuk memberi makan khodam atau jin yang bersemayam didalam Keris.
Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah Keris pamor Toyo Mambeg (Toya Mambeg) yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Keris pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Filosofi dan Tuah Keris Pamor Toyo Mambeg"