Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara Memperlakukan Keris Pusaka

sesaji keris
Ilustrasi Sesaji Keris

Hartalangit.com - Keris merupakan benda pusaka bernilai seni tinggi warisan leluhur yang dibuat dengan berbagai macam ritual dan laku spiritual tingkat tinggi oleh seorang Empu Keris. Oleh karena itu, Keris harus diperlakukan dengan baik untuk menghormati jasa para leluhur dan Empu Keris pembuatnya. Selain itu, Keris juga merupakan simbol permohonan Manusia kepada SANG PENCIPTA dalam bentuk dan ricikan Keris yang memiliki makna sebagai tuntunan hidup.

Cara memperlakukan Keris dengan baik dan sopan tersebut selain untuk menghormati para leluhur sebetulnya juga merupakan cara agar Keris tetap awet dan bisa bertahan lama, tidak hancur termakan usia. Dengan diperlakukan dan dirawat dengan baik, maka Keris yang terbuat dari logam tersebut dapat bertahan lama, bahkan sampai ratusan tahun bilah Keris akan tetap awet tidak akan cepat aus dan hancur termakan karat.

Baca juga: Minyak khusus perawatan pusaka dan khodam pusaka

Berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan jika kita memiliki Keris:

• Jika kita memiliki Keris, perlakukanlah seolah-olah sebagai Manusia atau anggota keluarga kita. Kita harus menghormatinya, sehingga Kerispun akan menghormati kita. Jangan memperlakukannya dengan sembrono, tetapi juga jangan terlalu meninggikan dan memperlakukannya terlalu istimewa sehingga terkesan memujanya.

• Simpan Keris ditempat yang bersifat pribadi yang tidak sembarang orang boleh masuk ke dalamnya, misalnya dikamar tidur. Letakkan Keris pada posisi yang tinggi dan tidak lebih rendah dari tinggi dada orang dewasa. Jika disimpan didalam lemari, letakkan pada rak yang paling atas dan jangan diletakkan dibawah, apalagi di lantai. Alasannya tentu selain untuk menghargai leluhur dan Empu pembuatnya, juga untuk keamanan, karena Keris merupakan benda tajam sehingga perlu disimpan ditempat yang untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

• Ketika mencabut bilah Keris dari warangkanya, yang ditarik adalah bagian warangkanya secara perlahan dengan menghadap keatas. Hal itu bertujuan untuk mengurangi gesekan antara bilah Keris dan warangka yang dapat menyebabkan terkikisnya bilah dan pamor Keris jika gesekan sering terjadi selama bertahun-tahun.

• Jangan menciumi bau keris dan jangan menyimpan Keris di sela-sela tumpukan pakaian, karena Keris mengandung racun (warangan) yang bahkan uapnya bisa meracuni kita.

• Jika kita bermimpi berkelahi maka jangan sampai kalah, dan jika kita bermimpi dikejar-kejar maka jangan sampai tertangkap.

• Jangan terlalu sering dijamas karena akan mengikis bilahnya. Keris cukup dijamas satu tahun sekali setiap bulan suro atau maulid, atau sekali saja seumur hidup kita, yaitu pada saat pertama kali memiliki Keris tersebut. Selebihnya cukup diminyaki saja setiap 1 atau 3 bulan sekali supaya Keris tidak karatan.

• Jangan memberi sesaji macam-macam, cukup kembang telon atau kembang setaman (kembang tujuh rupa) sesuai tradisi Jawa. Lebih praktis jika kita meminyakinya sendiri dengan minnyak khusus untuk pusaka.

• Jika tempat menyimpan Keris diberi dasar kain warna hitam akan dapat menaikkan power Keris.

• Usahakan untuk mengetahui sendiri keperluan dari Keris milik kita, jangan bergantung kepada pendapat orang lain. Karena seorang ahli kebatinan belum tentu ahli dalam menayuh Keris. Dengan kita menayuhnya sendiri, maka kita akan menjadi lebih mengerti mengenai Keris yang kita miliki dan secara psikologis antara kita dan Keris tersebut akan terjalin keselarasan.

• Keris yang baik/cocok untuk kita akan menyesuaikan diri dengan kehidupan kita, Keris tersebut tidak akan meminta perlakuan atau persyaratan yang merepotkan kita. Jika Keris tersebut meminta perlakuan yang aneh-aneh atau merepotkan kita, misalnya minta dibakarkan menyan, daging mentah, telor ayam mentah, darah ayam, dan hal-hal tidak lazim lainnya berarti Keris tersebut tidak baik untuk kita miliki.

Keris yang tidak baik atau tidak sejalan dengan kita sebaiknya jangan kita paksakan untuk kita miliki, agar kita tidak terbebani oleh pengaruh buruknya. Lebih baik Keris tersebut kita serahkan kepada orang lain yang mungkin lebih mengerti dan bisa merawatnya.

Baca juga:

Mitos Keris pembawa sial

Tips memilih Keris untuk koleksi dan untuk ageman

Demikian sedikit informasi tentang cara memperlakukan Keris pusaka yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara Memperlakukan Keris Pusaka"

UNTUK PEMESANAN BENDA PUSAKA: