Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Alasan Kenapa Memelihara Burung Perkutut Harus Ganjil

gambar 3 ekor burung perkutut lokal katuranggan
Perkutut lokal
Hartalangit.com – Sejak jaman dulu, burung Perkutut lokal memang sering dikaitkan dengan mitos-mitos yang berhubungan dengan hal-hal ghaib yang terkadang tidak masuk akal.

Banyak mitos tentang burung Perkutut yang menjadi cerita turun-temurun di masyarakat, bahkan ada yang menjadi sebuah pakem atau aturan dalam memelihara burung Perkutut lokal.

Padahal sesungguhnya aturan atau pakem tersebut memiliki maksud sebagai pitutur atau wejangan yang tersirat yang harus dipahami makna dan maksudnya, kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi bukan atauran atau pakemnya yang wajib di ikuti, tapi makna dari wejangan-wejangan tersirat yang terkandung dalam aturan atau pakem, termasuk pada nama-nama katuranggan Perkutut itulah yang harus dipahami filosofi dan maksudnya kemudian di ikuti. Karena nama Perkutut sendiri merupakan singkatan dari “perkoro kang kudu di tut”, yang artinya perihal yang harus di ikuti atau di anut.


Salah satu mitos yang menjadi pakem bagi sebagian penggemar burung Perkutut adalah tentang aturan memelihara burung Perkutut harus berjumlah ganjil (tidak boleh genap).

Mitos tersebut menjadi pakem yang di ikuti oleh para penggemar burung Perkutut jaman dulu, dan sampai sekarang juga masih di ikuti oleh sebagian penggemar burung Perkutut lokal.

Sebetulnya anjuran memelihara burung Perkutut dalam jumlah ganjil memiliki filosofi bahwa segala sesuatu yang telah genap berarti sudah selesai. Dengan demikian, sesuatu yang ganjil berarti belum genap atau belum sempurna dan perlu dilanjutkan atau disempurnakan.

Jadi, anjuran untuk memelihara burung Perkutut dalam jumlah ganjil merupakan simbol pengharapan atas keberlanjutan, kedinamisan, dan keinginan untuk terus berkembang.

Dari sisi spiritual, jumlah ganjil mewakili kondisi batin Manusia yang harus terus di sempurnakan dengan terus belajar dan beribadah agar hidup menjadi genap.

Selain itu, dalam tradisi Jawa, jumlah angka ganjil juga memiliki makna tertentu, antara lain:

- Jumlah 1 memiliki makna mijil kamulyan, sebagai simbol harapan untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

- Jumlah 3 memiliki makna semangat untuk meraih kesuksesan dengan Cipta, Rasa dan Karsa.

- Jumlah 5 memiliki makna sabdo atau petuah, sebagai simbol agar dipercaya dan di ikuti orang lain.

- Jumlah 7 memiliki makna pitulungan atau pertolongan, sebagai simbol harapan agar selalu mendapat pertolongan dari TUHAN dalam segala hal.

- Jumlah 9 memiliki makna kepemimpinan atau kekuasaan, sebagai simbol harapan agar dapat meraih kedudukan tinggi seperti angka 9 yang merupakan angka paling tinggi.

- Jumlah 11 memiliki makna kawelasan sebagai simbol harapan agar selalu mendapat kawelasan TUHAN.

- Jumlah 13 memiliki makna las-lasaning urep.

Untuk jumlah selanjutnya, yaitu 15, 17, 19, dan seterusnya serta penjelasan lengkap tentang artinya akan dibahas pada artikel selanjutnya, atau bisa disaksikan pada video dibawah.

Ganjil juga memiliki maksud agar kita memelihara burung perkutut yang tidak biasa, maksudnya yang memiliki keganjilan atau katuranggan tertentu, karena dibalik nama-nama katuranggan Perkutut memiliki makna sebagai pitutur atau wejangan yang bisa dijadikan sebagai tuntunan hidup.


Demikian sedikit informasi tentang mitos memelihara Perkutut harus berjumlah ganjil dan alasannya yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Perkutut katuuranggan, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.

Tonton juga videonya:

Video YouTube - Harta Langit Channel

Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Alasan Kenapa Memelihara Burung Perkutut Harus Ganjil"

UNTUK PEMESANAN BENDA PUSAKA: